Friday, December 26, 2008

Pengumuman CPNS Sibolga 2008

CPNS yang lulus tahun 2008 pada PEMKO Sibolga dapat di download di CPNSSBG08.xls. Hal ini juga dapat Anda lihat di Kantor BKD Kota Sibolga. Pengumuman CPNS Sibolga 2008 diumumkan secara resmi pada tanggal 24 Desember 2008 pkl 16.30 di Kantor BKD Kota Sibolga.

Saturday, December 13, 2008

Rakor Bimtek Untuk Padatiweb


Pada hari Sabtu dan Minggu, 13-14 Desember 2008 diadakan Rapat Koordinasi Petugas Pelaksana Bimtek se Sumatera Utara yang diikuti oleh 18 Kabupaten/Kota di Hotel Madani Medan. Pada rakor tersebut dibahas mengenai bimbingan teknik kepada operator pengelola padatiweb yang ada di daerah-daerah, dengan harapan pada pertengahan Desember 2008 data pokok pendidikan sudah
dapat disampaikan ke Pusat Statistik Pendidikan melalui Petugas Pelaksana yang ada di setiap daerah. 18 peserta tersebut adalah:
1. Drs. Liat Sinaga dari Kota Sibolga
2. Zainuddin Sargih dari Kabupaten Tapanuli Tengah
3. Iriadi dari Kabupaten Asahan
4. T. Erwinsyah Putra dari Kabupaten Batubara
5. Drs. Jasman Hutauruk dari Kabupaten Dairi
6. Agus Letwing Manik, S.Pd dari Kabupaten Humbang Hasundutan
7. Drs. Maju Sembiring dari Kabupaten Karo
8. Drs. Rusli dari Kabupaten Labuhan Batu
9. Drs. Tohiruddin dari Kabupaten Langkat
10. Drs. Bastian Purba dari Kabupaten Mandailing Natal
11. Jery Hutabarat dari Kabupaten Samosir
12. Marsudi, S.Kom dari Kabupaten Serdang Bedagai
13. Ir. Dudi Sinaga dari Kabupaten Simalungun
14. Sesmon Butarbutar, S.Pd dari Kabupaten Toba Samosir
15. Alimansyah dari Kabuaten Padang Sidempuan
16. Beslon Samosir, S.Pd dari Kota Pematang Siantar
17. Binana, S.Pd dari Kota Tanjung Bali
18. Risman Pakpahan, S.Pd dari Kabupaten Tapanuli Selatan
Rakor dilaksanakan dengan situasi santai tetapi serius, apalagi peserta bimtek adalah para pendekar-pendekar IT yang ada di daerah yaitu koordinator ICT Center di daerah masing-masing. Yang memandu acara adalah Rusli, S.Pd dan Zulkifli Akbar selaku Koordinator Wilayah. Acara ditutup pada pukul 12.00 Wib.

Sunday, October 5, 2008

Bahasa Yang Digunakan dalam Ngeblog

Seharusnya tulisan ini diposting pertama kali sebelum postingan lainnya. Sebelum membuat blog, seyogyanya kita mengetahui istilah atau bahasa yang lazim digunakan dalam dunia blog tersebut. Ada juga yang masih asing dengan beberapa istilah maka dari itu perkenankan Tips dan Trik Blog untuk memposting tentang hal tersebut minimal sebagai pengetahuan kita.
Istilah atau bahasa yang sering atau lazim digunakan dalam blog adalah seperti di bawah ini.

BLOG

Kependekan dari Weblog, sebuah website yang berisi materi berupa tulisan, link, atau photo yang dikirim oleh individu atau komunitas tertentu karena blog dibuat untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau komunitas tertentu.

TO BLOG

Adalah menjalankan atau mengirimkan materi atau isi blog.

BLOGGER
Seseorang atau komunitas yang menjalankan sebuah blog

BLOGOSPHERE
Kumpulan banyak blog, atau komunitas untuk melakukan kegiatan blogging.

BLOGROLL
Daftar eksternal link yang terdapat dalam sebuah blog, atau link yang menuju blog lainnya. Blogroll seringkali terdiri atas sejumlah “subkomunitas” blogger yang saling terikat dalam hubungan pertemanan.

BLOGWARE
Software yang digunakan untuk menjalankan sebuah blog.

CONTENT SYNDICATION
Pembuat atau administrator blog menjadikan sebagian atau semua isi blog agar otomatis terkirim ke website lainnya.

MOBLOG
Kepanjangan dari Mobile Blog, yaitu sebuah blog yang dapat diupdate dari jarak jauh oleh pemiliknya di mana pun berada dapat menggunakan ponsel atau PDA (Personal Digital Asssitant) via email.

PERMALINK
Merupakan kepanjangan dari PERMANENT LINK, yaitu alamat web setiap item yang dikirim dalam sebuah blog atau bisa dikatakan setiap posting adalah permalink.

PHOTOBLOG
Sebuah blog yang sebagian besar terdiri dari atas photo yang dikirimkan secara konstan dan teratur oleh pemiliknya.

PODCASTING
Merupakan kepanjangan dari IPOD dan BROADCASTING, yaitu pengiriman audio dan video ke dalam sebuah blog dan RSS feed untuk pemutar musik digital

POST
Item yang dikrimkan ke dalam sebuah blog yang dapat berupa pesan atau berita, link, atau photo, juga bisa item-item pendek termasuk link eksternal yang dapat dikomentari oleh pengunjung.

RSS (REALLY SIMPLE SYNDICATION)
Cara agar item terakhir dapat dikirimkan secara otomatis dalam website terutama untuk blog favorit. RSS akan memperingatkan pengguna bahwa blog favoritnya sudah diupdate. RSS memungkinkan pula adanya sindikasi konten yang memungkinkan website lain secara mudah dan otomatis mereproduksi semua atau sebagian konten yang ada.

RSS AGGREGAGTOR
Software atau layanan online yang memungkinkan seorang blogger untuk membaca RSS FEED. RSS AGGREGATOR digunakan untuk membaca dan menampilkan konten ketika sebuah blog telah diupdate.

RSS FEED
File yang terdiri atas kiriman terakhir sebuah blog. RSS FEED dibaca dengan menggunakan RSS AGGREGATOR atau reader dan ditampilkan sesaat setelah sebuah blog diupdate.

WEB DIARY
Sebuah blog adalah sebuah web diary itu sendiri

WIKI
Berasal dari bahasa HAWAI, “wikiwiki” yang berarti cepat. Dalam arti luas, berarti sebuah website yang dapat diupdate dengan mudah dan cepat oleh pengunjungnya. Kata wiki dapat pula diartikan sebagai alat yang digunakan untuk membuat wiki (mesin atau engine wiki). Wiki mempunyai beberapa kesamaan dengan blog namun keduanya berbeda.

Sumber : Buku Nge-Blog So What Gitu Loh karangan Kukuh Prakoso

Saturday, October 4, 2008

Membuat Link Pada Blog

Jika anda membuat sebuah artikel untuk di posting, trus di dalam nya ingin di buatkan sebuah link, misalkan artikel tersebut bercerita tentang bisnis yang anda ikuti pada sebuah website di internet, lalu anda ingin mengajak para pembaca artikel tersebut untuk mengunjungi website yang anda ceritakan. Misalkan dalam artikel tersebut ada kata –kata seperti Jika anda tertarik silahkan anda klik disini, nah untuk membuat link dari kata-kata tersebut silahkan ikuti langkah-langkah berikut :
Blok kata-kata yang ingin di buat link, contoh di atas adalah klik disini.
Klik ikon yang bergambar seperti ini

yang berada pada toolbar, maka setelah itu akan muncul tulisan http:// pada window baru yang berbentuk seperti gambar di bawah ini :


Isi kotak yang ada tulisan tersebut dengan alamat situs yang anda inginkan, misalkan : http://www.unimed.ac.id/sertifikasi2008
Klik OK. Selesai

Jika tidak ingin window baru menimpa blog Anda, klik paa Edit Html dibelakang link tadi misalnya http://www.unimed.ac.id/serfitikasi2008 tambahkan target="new">klik di sini atau target="_blank">klik di sini

Thursday, October 2, 2008

Membuat Link Untuk Download

Sepengetahuan saya yang terbatas ini, di dalam blog tidak bisa untuk menyimpan file exe kemudian bisa di download oleh orang lain, akan tetapi walaupun begitu ada cara lain yang bisa kita tempuh yakni menggunakan jasa situs-situs yang ada di internet yang menyediakan space untuk upload file yang kita punyai dan kemudian bisa di download lagi oleh orang lain. Secara sederhana saya jabarkan cara kerjanya, pertama tentu saja kita harus mempunyai account pada situs tersebut, kemudian setelah mempunyai account, baru kita upload data yang ingin kita simpan, lalu setelah proses upload berhasil kita akan di beri URL address file yang kita upload. Nah langkah terakhir agar pengunjung dari blog kita bisa mendownload file tersebut adalah memasang tulisan yang mempunyai link terhadap URL address file yang kita upload tadi, jadi tentu saja orang lain bisa mendownload file yang kita pasang melalui blog kita. Kira-kira begitu bos. Agar tidak terlalu bingung, penyedia layanan ini salah satunya adalah http://www.snapdrive.net/. dengan menggunakan situs ini kita bisa upload file kemudian file tersebut bisa di download lagi oleh orang lain. Untuk caranya silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :
Silahkan klik di sini untuk menuju http://www.snapdrive.net/
Klik tulisan Register
Isi formulir yang disediakan dengan data diri sobat
Username --> isi dengan nama yang ingin sobat gunakan, boleh apa saja yang penting mudah di ingat. contoh : Unyil
Password --> isi dengan password yang di inginkan. contoh : pakraden
Confirm password --> isi kembali dengan password yang tadi di tuliskan.contoh : pakraden
Email address --> isi dengan alamat email sobat, tentunya yang masih valid. contoh : amn_tea@yahoo.co.id
First name --> isi dengan nama depan sobat
Last name --> isi dengan nama belakang sobat
Country --> pilih nama negara dimana sobat tinggal. contoh : indonesia
Postcode --> isi dengan kode post daerah sobat
Gender --> pilih sesuai dengan jenis kelamin sobat. male(pria), female(wanita)
Date of birth --> pilih tanggal kelahiran sobat
Preferances --> isi dengan tulisan yang tertera di situ
Klik tombol Register
Ada konfirmasi bahwa account yang baru di buat harus di aktifkan melalui email yang kita tulis tadi
Cek email milik sobat yang tadi ditulis, periksa apakah email dari Snapdrive sudah sampai atau belum
Jika email sudah sampai, silahkan buka email tersebut. Isi di dalam email tersebut ada yang berupa link untuk aktifasi, klik saja link tersebut
Secara otomatis sobat akan dibawa kehalaman yang berisi ucapan terima kasih
Klik tombol OK
Silahkan Login dengan username serta password yang tadi di tuliskan saat register
Setelah berada di halaman account sobat, klik tulisan Upload
Klik tombol Add Files
Pilih file yang ada dikomputer sobat yang mau di upload
Klik tombol Upload. tunggu beberapa saat ketika proses upload file sedang berlangsung
Jika proses upload selesai, sobat akan diperlihatkan file yang di upload tadi. Klik tulisan details yang ada disebelahnya
Klik tulisan HTML Code
Copy kode yang di berikan lalu paste pada program notepad
Klik tulisan Logout untuk keluar dari situs tersebut
Silahkan tutup layar browser sobatLangkah selanjutnya adalah memasukan kode tadi ke dalam blog kita. Selamat mencoba !

Pemberitahuan dari Mendiknas

Berikut ini Surat Mendiknas kepada Kadis Kab/Kota agar mempersiapkan rencana pengadaan bahan/peralatan untuk tahun 2009. Silahkan Download pada:
File.zip

Monday, September 29, 2008

Daftar Situs Parpol Peserta Pemilu 2009

Situs yang tak ditemukan berarti tak masuk dalam 50 besar urutan di Google.
Partai Hanura www.hanura.com. Foto-foto kegiatan sosial lebih menonjol dibanding tokoh. Ada "link" menjadi anggota. Dibuat dengan "software" Joomla.
Partai Karya Peduli Bangsa www.pkpb.net, minim informasi, dominan foto tokoh. "Software" yang digunakan merujuk ke www.jayh.dk.
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia www.partai-ppi.com, minim informasi, menggunakan "software" Mambo. Ada galeri dan buku tamu, tetapi belum berkembang.
Partai Peduli Rakyat Nasional Dari Google hanya mendeteksi "blog" gratisan www.pprn.blogspot.com, itu pun hanya untuk "user" yang diundang.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) www.partaigerindra.or.id, desain sudah portal berita, ada layanan "online" menggunakan Yahoo Messenger!, galeri, berita-berita partai dan nasional, dibuat dengan Joomla.
Partai Barisan Nasional tidak ditemukan
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia tidak ditemukan
Partai Keadilan Sejahtera www.pk-sejahtera.org, www.pks.or.id, format sudah portal berita, banyak artikel bermanfaat untuk pendidikan politik.
Partai Amanat Nasional www.pan.or.id, portal berita, tetapi minim isian, banyak "link" halaman yang tak bekerja, dominan tokoh, salah satunya iklan "Hidup Adalah Perbuatan", dibuat dengan "software" Mambo.
Partai Perjuangan Indonesia Baru www.partai-pib.or.id, tampilan seperti "blog" dan dominan gambar tokoh, mirip "blog" pribadi sang tokoh, isi bersifat pendidikan politik yang mencerahkan, memakai "software" Joomla.
Partai Kedaulatan www.partai-kedaulatan.org, saat diakses tidak bisa dibuka.
Partai Persatuan Daerah www.partaipersatuandaerah.com, minimalis dan minim informasi, menggunakan software Joomla
Partai Kebangkitan Bangsa www.dpp-pkb.org, saat dikunjungi sedang dalam pemeliharaan, menggunakan Joomla.
Partai Pemuda Indonesia www.partaipemudaindonesia.or.id, tak ditemukan pada urutan 20 besar di Google, desain masih berantakan, belum selesai.
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Dari pencarian urutan 20 besar di Google, hanya ditemukan subdomain gratisan http://dpp-pni.tripod.com, tampilan buruk (hak cipta menunjukkan tahun 2003).
Partai Demokrasi Pembaruan www.pdp.or.id, sudah seperti portal berita lengkap, ada galeri, statistik, kontak kami, buku tamu, dibuat dengan software tCMS v 2.0.1.
Partai Karya Perjuangan www.partaikaryaperjuangan.org, seperti web personal, informasi minim, dibuat PT MANDIRI CReASINDO.
Partai Matahari Bangsa www.pmb.or.id, partai inilah yang dari sisi desain website unggul di antara partai lain. Menggunakan software Joomla, desain mereka bukan portal news, tetapi cukup meyakinkan untuk mencuri mata pengunjung. Dilengkapi dengan kontak online menggunakan Yahoo Messenger! Situs paling mengesankan untuk Pemilu 2009!
Partai Penegak Demokrasi Indonesia tidak ditemukan.
Partai Demokrasi Kebangsaan www.pdk.or.id, masih minim isinya, menggunakan Joomla standar.
Partai Republik Nusantara: tidak ditemukan.
Partai Pelopor tidak ditemukan.
Partai Golongan Karya www.golkar.or.id, dari sisi isi sudah paling banyak, menonjolkan berita tokoh, desain dirancang oleh Intermatik.
Partai Persatuan Pembangunan www.ppp.or.id, lumayan bagus tetapi belum interaktif, memanfaatkan ”template” dari www. templatemonster.com. Dilengkapi forum, tetapi terbengkalai.
Partai Damai Sejahtera www.partaidamaisejahtera.com/, isi termasuk rapi, tetapi bukan website dinamis, dibangun dengan Microsoft FrontPage.
Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia tidak ditemukan.
Partai Bulan Bintang www.pbb-info.com, sudah menerapkan portal berita, isi juga padat, dibangun dengan Joomla.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan www.pdi-perjuangan.or.id, saat dikunjungi sedang dalam perbaikan: Joomla! PDI Perjuangan - Official Website", sudah pasti web ini menggunakan Joomla.
Partai Bintang Reformasi www.pbr.or.id, masih didominasi informasi tokoh, tampilan halaman depannya ala zaman dulu: sambutan Ketua Umum DPP.
Partai Patriot tidak ditemukan web-nya. Namun, untuk Patriot DKI tercatat memiliki Friendster http://profiles.friendster.com/ 29532029.
Partai Demokrat www.demokrat.or.id, berita-berita termasuk banyak, tetapi lebih ke internal.
Partai Kasih Demokrasi Indonesia tidak ditemukan.
Partai Indonesia Sejahtera tidak ditemukan.
Partai Kebangkitan Nasional Ulama tidak ditemukan.

Jenis Kejahatan Internet

Berikut sejumlah jenis kejahatan via internet
Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya.
Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki carder terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania.
Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding.
Akibatnya, banyak situs belanja online yang memblokir IP atau internet protocol (alamat komputer internet) asal Indonesia. Kalau kita belanja online, formulir pembelian online shop tidak mencantumkan nama negara Indonesia. Artinya konsumen Indonesia tidak diperbolehkan belanja di situs itu.
Menurut pengamatan ICT Watch, lembaga yang mengamati dunia internet di Indonesia, para carder kini beroperasi semakin jauh, dengan melakukan penipuan melalui ruang-ruang chatting di mIRC. Caranya para carder menawarkan barang-barang seolah-olah hasil carding-nya dengan harga murah di channel. Misalnya, laptop dijual seharga Rp 1.000.000. Setelah ada yang berminat, carder meminta pembeli mengirim uang ke rekeningnya. Uang didapat, tapi barang tak pernah dikirimkan.
HACKING

Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. Hacker memiliki wajah ganda; ada hacker sejati yang umumnya benar-benar pintar dan ada yang pencoleng yang kebanyakan bodoh.
Hacker sejati bertujuan hanya untuk memberi tahu kepada programer yang komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera diperbaiki dan dibuat update. Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain untuk berdasarkan berita yang telah diumumkan oleh hacker sejati dan kemudian mencari komputer yang belum sempat diupdate untuk merusak dan mencuri datanya.
CRACKING

Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder yang hanya mengintip kartu kredit, cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri.
Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, hacker lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan cracker lebih fokus untuk menikmati hasilnya.
Pekan lalu, FBI bekerja sama dengan polisi Belanda dan polisi Australia menangkap seorang cracker remaja yang telah menerobos 50 ribu komputer dan mengintip 1,3 juta rekening berbagai bank di dunia. Dengan aksinya, cracker bernama Owen Thor Walker itu telah meraup uang sebanyak Rp1,8 triliun. Cracker 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA itu tertangkap setelah aktivitas kriminalnya di dunia maya diselidiki sejak 2006.
DEFACING

Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
PHISINGPhising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking. Isian data pemakai dan password yang vital yang telah dikirim akhirnya akan menjadi milik penjahat tersebut dan digunakan untuk belanja dengan kartu kredit atau uang rekening milik korbannya.
SPAMMING

Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”. Meski demikian, banyak yang terkena dan menjadi korbannya. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di Afrika atau Timur Tengah, minta bantuan netters untuk mencairkan, dengan janji bagi hasil.
Kemudian korban diminta nomor rekeningnya, dan mengirim uang/dana sebagai pemancing, tentunya dalam mata uang dolar AS, dan belakangan tak ada kabarnya lagi. Seorang rektor universitas swasta di Indonesia pernah diberitakan tertipu hingga Rp1 miliar dalam karena spaming seperti ini.
MALWARE

Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll. Di pasaran alat-alat komputer dan toko perangkat lunak (software) memang telah tersedia antispam dan anti virus, dan anti malware .
Meski demikian, bagi yang tak waspadai selalu ada yang kena. Karena pembuat virus dan malware umumnya terus berusaha memanfaatkan kelengahan orang lain dan produktif dalam membuat program untuk mengerjai korban-korbannya.

Saturday, September 13, 2008

Membuat Gambar Latar Belakang Pada Windows Explorer Anda

Anda pasti bosan dengan tampilan yang monoton pada saat membuka Windows Explorer Anda. Jangan khawatir, caranya sangat mudah:

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Tentukan file image yang ingin anda jadikan latar belakang. Lebih bagus jika lebar image (ukuran horisontal) sama dengan lebar cakupan layar - umumnya disetting pada 1024 pixel - sehingga gambar tersebut akan pas menutupi seluruh area Windows Explorer, tidak terpotong atau membentuk pola seperti tegel. Anda dapat menggunakan MS Paint atau Photoshop untuk membuat warna solid atau pola tertentu.
Tempatkan file image tersebut pada direktori root yang hendak anda beri latar belakang. Direktori root adalah direktori paling teratas pada drive anda, antara lain drive (C:), My Document, atau direktori root pada removable media seperti flashdisk (background image sekaligus dapat dijadikan identitas pengenal flashdisk milik anda). Anda tidak dapat menempatkan gambar latar pada direktori selain root – CMIIW.
Buka file desktop.ini. Jika tidak menemukannya, buka menu Tool > Folder Option > View > Pada Advanced Setting buang tanda centang pada pilihan “Hide Protected Operating System Files (recommended)” > Apply > OK. File desktop.ini akan terlihat. Buka file tersebut.

Tambahkan baris kode berikut pada file desktop.ini:
{BE098140-A513-11D0-A3A4-00C04FD706EC}=
{BE098140-A513-11D0-A3A4-00C04FD706EC}
[{BE098140-A513-11D0-A3A4-00C04FD706EC}]
Attributes=1
IconArea_Image=latar
Pada baris kode “IconArea_Image=latar”, ubah “latar” dengan nama file image yang akan anda jadikan latar belakang, misalnya: nia.jpg Simpan perubahan pada file desktop.ini tersebut, lalu tutup Windows Explorer.
Buka kembali Windows Explorer. Kini barisan file dan folder pada Explorer anda tak lagi garing karena memiliki gambar latar belakang yang hidup dan menarik. Selamat mencoba!

Membuat Short Cut Program pada Windows XP


Bila Anda merasa dengan mouse membuka sebuah program lebih lama, Anda dapat mencoba membuat short cut (jalan pintas) pada keyboard. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Klik pada Tombol Start

2. Klik kanan pada nama Program yang ingin anda buat Shotrcutnya, Misalnya Microsoft Word

3. Klik pada pilihan Properties

4. Letakkan Kursor pada Short Cut Key

5. Tekan kombinasi tombol yang Anda inginkan. Misalnya Ctrl + Alt + W

6. Klik Ok.

7. Cobalah menggunakan Shortcut tersebut.

Demikian seterusnya untuk program yang lain. Tapi tidak boleh shortcut yang sama untuk 2 program. Ya ialah.....

Menambah Atau Merubah Tampilan Windows Xp


Bila Anda Bosan dengan tampilan Windows XP, Anda dapat melakukan perubahan-perubahan dengan cara mendownload dari situs-situs di bawah ini.
1. http://www.crystalxp.net/
2. http://www.stardock.com/
Caranya, kunjungi situs-situs di atas. Silahkan Download yang Anda butuhkan. Misalnya Vista-inspirat dari www.crystalxp.net. Kemudian instal terlebih dahulu.

Anda dapat membuat tampilan Windows XP menjadi Windows Vista. Anda dapat menambah dekstop, icon, cursors dan lain sebagainya.
Selamat menikmati

Tuesday, January 29, 2008

Mendampingi Anak Mengelola Emosi/Perasaan


Apa sih emosi itu? Emosi adalah apa yang dirasakan seperti rasa marah, takut, sedih, gembira, terharu..
Anak2 seperti juga orang dewasa juga mengalami perasaan2 tersebut. Emosi tsb kemudian tampil / keluar dalam bentuk ekspresi seperti murung, rewel, nangis, diam saja, agresi, banting2 barang…

Sebagai orang tua, kita lebih sering bereaksi terhadap ekspresi tampilan emosi si anak, jarang langsung pada emosinya. Hal ini disebabkan karena memang emosi adalah sesuatu yang tidak terlihat sehingga sulit untuk dimengerti, selain itu perbendaharaan kata anak yang masih terbatas membuat mereka sulit untuk menjelaskan perasaannya. Tapi menghadapi ekspresi saja tidak dapat menyelesaikan masalah si anak. Diperlukan reaksi yang tepat untuk memahami dan menerima emosi yang sedang dialami si anak sehingga tidak terus tampil dalam bentuk ekspresi negatif.

Emosi ada karena individu berada dalam lingkungan tertentu. Secara fisik, pusat emosi ada di amygdala (bagian belakang bawah kepala). Pada bayi, emosi diawali dengan tanda-tanda saat ia memperlihatkan rasa senang atau tidak senang, rasa ingin tahu (heran/mikir). Pada anak usia prasekolah sudah emosi sudah bertambah banyak seperti empati, malu, tersipu waktu berinteraksi dengan orang lain (Beda ya malu dan tersipu itu. Kalo malu lebih banyak ga enaknya, kalo tersipu itu malu2 tapi ada senangnya..). Saat itu mereka mulai belajar strategi untuk mengelola perasaan.

Lalu kenapa secara ekstrim ada anak yang sangat cuek, ada yang sangat peka dengan perasaannya? Hal ini banyak disebabkan oleh pembawaan anak itu sendiri. Ada anak yang sejak bayi memang sudah sangat sensitif. Biasanya ini terlihat dari fisiknya yang juga menjadi sangat sensitif; kalau sakit sangat rewel dan lama, mudah mual, pusing, gatal-gatal, sangat peka terhadap label, renda atau kerah baju, dll. Ada hubungan antara otak ke sekresi hormon. Apa yang terjadi di amygdala/emosi yang ia rasakan menimbulkan reaksi yang membuat ia juga peka secara fisik. Tapi bila diterima dan diolah dengan tepat, anak yang sensitif potensial untuk menjadi sangat 'kaya'.

Emosi anak mirip dengan orang dewasa, tapi cara berpikir anak-anak dan orang dewasa berbeda. Anak menafsirkan peristiwa2 yang terjadi disekelilingnya dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa.
Beberapa contoh cara berpikir anak yang berpengaruh terhadap emosi:

  • Anak belum mampu melihat hubungan sebab akibat dari kejadian yang terjadi di luar dirinya; misalnya kalau seorang ibu mendiamkan anak yang telah melakukan kesalahan (ditanya anaknya diam saja,dengan maksud menghukum) padahal si anak belum dapat mengkaitkan diamnya si ibu dengan kesalahan yang ia lakukan, sehingga ia mengambil kesimpulan yang salah, bahwa si ibu tidak suka kepada dia, dan menjadi luka dihati
  • Anak menganggap bila sesuatu yang buruk terjadi, hal itu merupakan hukuman atas kesalahannya. Hal ini seringkali terjadi sebagai akibat dari pola pengasuhan yang suka mengancam atau menakut-nakuti anak supaya menurut. Misalnya kalimat yang sering terlontar untuk membuat anak menurut "awas ya, kalau nakal nanti mama pergi!" saat si memang harus pergi lama, si anak mengira itu adalah karena kesalahannya. Anak jadi banyak menyalahkan dirinya kalau ada yang sakit atau ada barang yang rusak, dan perasaan-perasaan bersalah ini sangat tidak sehat.
  • Anak masih sulit membedakan antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan orang lain. Misalnya anak sering kali minta dibelikan mainan, sementara orang tua merasa mainan seperti itu sudah punya banyak, untuk apa beli lagi. Padahal buat anak, mengoleksi sesuatu adalah menyenangkan, menimbulkan perasaan tertentu dimana pemenuhannya memberi kepuasan, dan tidak dinilai dari harganya. Misalnya koleksi sticker, pinsil, atau benda2 kecil lainnya.

Selain cara berpikir yang berbeda, ada juga hal-hal lain yang secara umum berpengaruh terhadap tampilan emosi anak yang khas

  • Anak banyak dibentuk menurut budaya yang berlaku, mereka diharapkan untuk belajar menampilkan emosi secara lebih terkendali, sehingga menurut hasil beberapa penelitian secara umum anak laki-laki itu menjadi lebih mudah marah, lebih jarang nangis, tidur lebih sedikit daripada anak perempuan, dan kurang memperhatikan kehadiran orang dewasa dekat mereka.
  • Anak yang dilalaikan (kurang diterima/ kehadirannya dirasakan sebagai beban oleh orang tua) secara umum menunjukkan ciri-ciri: jarang menunjukkan rasa senang, jarang ingin bermain dengan alat-alat permainan/sangat menolak atau sangat terikat pada satu mainan/benda khusus (karena sebenarnya kebutuhannya yang utama adalah kebutuhan untuk diterima, disayang, disentuh), tidak terlalu peduli ribut atau takut kalau ditinggal ibunya (karena merasa keberadaannya tidak berarti bagi ibunya), terlihat lebih sedih, ekspresinya lebih datar daripada anak yang kehadirannya diterima dan berarti bagi orang tuanya (karena pengasuhan dilakukan secara 'datar' tanpa ekspresi, sehingga anak tidak belajar berekspresi)

Anak perlu belajar untuk:

  • mengerti perbedaan antara mengalami perasaan dengan mengekspresikannya supaya bisa bertingkah laku terkendali
  • menyadari perasaan-perasaan negatifnya
  • mengendalikan tingkah laku negatifnya akibat perasaan negatifnya
  • mencari jalan keluar dari perasaan negatifnya, misalnya dengan membicarakannya dengan orang tua atau orang lain, belajar mengekspresikannya secara visual (menuliskan atau menggambarkannya)

Orang tua perlu belajar untuk:

  • Mengendalikan / mencari alternatif perilaku negatif saat mengalami emosi negatif seperti membanting barang atau pintu saat marah karena anak akan meniru perilaku tersebut
  • Memperhatikan dan mencoba memahami emosi yang dialami anak sehingga dapat bereaksi secara tepat terhadapnya; Menerima / mengakui emosi yang sedang ia rasakan dengan menjelaskan ttg emosi yang dirasakan, memberi istilah / makna dari emosi tsb (ade sedih ya..), memeluk anak untuk meyakinkan bahwa dia boleh merasakan emosi tersebut. Reaksi spontan orang tua seperti "ya ade jangan marah dong..." atau "ade ga boleh malu dong..." akan dirasa membingungkan buat anak, karena memang ia sedang merasa marah/malu, kok ga boleh? Penting untuk anak agar merasa dimengerti, bahwa emosi yang ia rasakan tidak ditolak atau ditiadakan. Setelah ekspresinya mereda karena emosinya diterima, biasanya anak akan lebih mudah untuk diajak bicara, mengenali apa yang ia rasakan, bagaimana mengekspresikannya supaya lebih terkendali.


Penutup

Pertemuan kali ini dengan topik / tema yang kami hadirkan sebagai satu langkah untuk menyamakan persepsi dan wawasan mengenai cara membimbing anak. Diharapkan bahwa sedikit banyak pertemuan ini dapat memberi masukan dan jawaban atas pertanyaan2 yang dihadapi orang tua dalam menghadapi emosi (utamanya yang negatif) pada anak, seperti juga dengan kami sebagai pihak sekolah. Karena cara yang sama dan langkah yang seiring antara rumah dan sekolah niscaya akan membuahkan hasil yang lebih baik bagi anak-anak kita.

Kapan Anak Saya Mempelajari Alphabet dan Angka


Kapan Seharusnya Anak Saya Mempelajari Alphabet dan Angka


Banyak program di tempat penitipan anak atau prasekolah diklaim terpercaya, mengajarkan anak sedini mungkin untuk berhitung, menghafal alfabet, dan belajar berbagai macam konsep. Penekanan pada aktivitas pembelajaran tersebut adalah bagian dari tekanan masayarakat luas supaya anak-anak dapat belajar lebih banyak, lebih dini. Para penerbit buku membuat buku-buku belajar dan peranti lunak untuk membantu; perusahaan mainan menciptakan permainan untuk pembelajaran; pertunjukan televisi mengajarkan membaca alfabet dan angka-angka. Karena tekanan dari teman, tetangga, pakar pemerhati perkembangan anak, dan media, banyak orang tua merasa khawatir, jika anak mereka yang berusia 2, 3 atau 4 tahun belum dapat belajar bentuk, warna, huruf dan angka.

Bukan tak memungkinkan untuk mengajar anak mengingat dan mengulangi kembali serangkaian daftar singkat angka dari satu sampai sepuluh dan huruf-huruf. Tetapi, pemahaman akan konsep demikian biasanya tidak dapat dimulai hingga anak berusia 4 sampai 6 tahun. Seorang anak berusia 3 tahun mungkin mengetahui bahwa menyebutkan 1, 2, 3, 4 disebut berhitung, tetapi mungkin tidak memahami angka 6 mewakili 6 benda. Baginya belajar menghafal alfabet seperti belajar menghafal bahasa asing tanpa memahami maknanya.

Seorang anak tidak dapat diajar untuk memahami konsep angka dan huruf sebelum dia siap. Secara perlahan, setelah mencari tahu dengan benda, bertanya kepada orang tuanya dan orang lain, mengamati lingkungan sekitarnya, dan menjelajah, anak belajar apa arti angka dan huruf itu. Apabila keingintahuan alamiahnya didukung dan mempunyai benda-benda yang dapat membantu mencari tahu, dia akan belajar konsep angka dan huruf dengan mudah.

Tetapi, terlalu banyak penekanan pada pendidikan dini akan melemahkan dan menghilangkan dorongan alamiah anak untuk belajar. Orang tua seharusnya menunggu hingga anak menunjukkan minat yang spontan terhadap huruf, kata, dan konsep angka, kemudian menindaklanjuti dengan apa yang dapat dilakukan. Tidak selalu perlu sekolah karena orang tua dapat menyediakan sejumlah materi pembelajaran untuk anak-anak. Warna, bentuk, angka dan huruf adalah bagian dari apa yang dilakukan anak, sehingga mereka dapat belajar mengenai hal ini secara alamah. Setiap hari, seorang anak mendengar, "Kenakan celana pendek birumu", "Kamu ingin krayon. warna merah atau hijau?", "Ini adalah 3 keping biskuit", "Lihat truk yang besar itu." Anak terus belajar dari pemaparan konsep itu dalam keseharian mengenai kesamaan dan perbedaan (Susu berbeda dari jus, lbu berbeda dari Ayah), lembut dan keras, besar dan kecil. Anak dan mendengar orang dewasa menghitung, membaca, dan mengamati kata-kata dan angka di mana-mana. Anak belajar mengenal aksara ketika orang tuanya membacakan cerita kepadanya setiap hari, atau dengan sabar mengulangi cerita kesukaannya.

Secara bertahap, Anda akan mendengar anak bertanya, "Berapa banyak ini?", "Warna apa ini?", "Apa yang dikatakannya?" Anak mulai berhitung keras. Untuk pertama kali tentu tidak mampu menghitung dalam urutan yang benar, dan dia akan menulis kata-kata di atas kertas, sering pula menciptakan kata-kata tidak masuk akal atau menulis namanya secara terbalik. Cobalah untuk tidak membetulkannya terlebih dulu. Lebih baik mendukungnya untuk tetap berhitung dan menulis. Anak akan belajar dengan pemahamannya "tanpa tekanan" karena dia tertarik dan termotivasi sendiri. Kemudian, saat dia berada di taman kanak-kanak dan tingkat pertama, Anda akan melihat anak membuat langkah yang pesat dalam memahami bahasa dan maternatika.

Cuplikan dari Buku Pintar Orang Tua, Robin Goldstein, Ph.D., with Janet Gallant, Primamedia Pustaka, hal.175


Anak-anak Karbitan


Anak-anak yang Digegas Menjadi Cepat Mekar, Cepat Matang, Cepat Layu...

Pendidikan bagi anak usia dini sekarang tengah marak-maraknya. Dimana mana orang tua merasakan pentingnya mendidik anak melalui lembaga persekolahan yang ada. Mereka pun berlomba untuk memberikan anak-anak mereka pelayanan pendidikan yang baik. Taman kanak-kanak pun berdiri dengan berbagai rupa, di kota hingga ke desa. Kursus-kursus kilat untuk anak-anak pun juga bertaburan di berbagai tempat. Tawaran berbagai macam bentuk pendidikan ini amat beragam. Mulai dari yang puluhan ribu hingga jutaan rupiah per bulannya. Dari kursus yang dapat membuat otak anak cerdas dan pintar berhitung, cakap berbagai bahasa, hingga fisik kuat dan sehat melalui kegiatan menari, main musik dan berenang. Dunia pendidikan saat ini betul-betul penuh dengan denyut kegairahan. Penuh tawaran yang menggiurkan yang terkadang menguras isi kantung orangtua ...

Captive market! Kondisi diatas terlihat biasa saja bagi orang awam. Namun apabila kita amati lebih cermat, dan kita baca berbagai informasi di internet dan literatur yang ada tentang bagaimana pendidikan yang patut bagi anak usia dini, maka kita akan terkejut! Saat ini hampir sebagian besar penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak usia dini melakukan kesalahan. Di samping ketidak-patutan yang dilakukan oleh orang tua akibat ketidak-tahuannya!

Anak-Anak Yang Digegas...

Ada beberapa indikator untuk melihat berbagai ketidak-patutan terhadap anak. Diantaranya yang paling menonjol adalah orientasi pada kemampuan intelektual secara dini. Akibatnya bermunculanlah anak-anak ajaib dengan kepintaran intelektual luar biasa. Mereka dicoba untuk menjalani akselerasi dalam pendidikannya dengan memperoleh pengayaan kecakapan-kecakapan akademik di dalam dan di luar sekolah.

Kasus yang pernah dimuat tentang kisah seorang anak pintar karbitan ini terjadi pada tahun 1930, seperti yang dimuat majalah New Yorker. Terjadi pada seorang anak yang bernama William James Sidis, putra seorang psikiater. Kecerdasan otaknya membuat anak itu segera masuk Harvard College walaupun usianya masih 11 tahun. Kecerdasannya dibidang matematika begitu mengesankan banyak orang. Prestasinya sebagai anak jenius menghiasi berbagai media masa. Namun apa yang terjadi kemudian? James Thurber seorang wartawan terkemuka pada suatu hari menemukan seorang pemulung mobil tua, yang tak lain adalah William James Sidis. Si anak ajaib yang begitu dibanggakan dan membuat orang banyak berdecak kagum pada beberapa waktu silam.

Kisah lain tentang kehebatan kognitif yang diberdayakan juga terjadi pada seorang anak perempuan bernama Edith. Terjadi pada tahun 1952, dimana seorang Ibu yang bemama Aaron Stern telah berhasil melakukan eksperimen menyiapkan lingkungan yang sangat menstimulasi perkembangan kognitif anaknya, sejak si anak masih berupa janin. Baru saja bayi itu lahir ibunya telah memperdengarkan suara musik klasik di telinga sang bayi. Kemudian diajak berbicara dengan mcnggunakan bahasa orang dewasa. Setiap saat sang bayi dikenalkan kartu-kartu bergambar dan kosa kata baru. Hasilnya sungguh mencengangkan! Di usia 1 tahun Edith telah dapat berbicara dengan kalimat sempurna. Di usia 5 tahun Edith telah menyelesaikan membaca Ensiklopedi Britannica. Usia 9 tahun ia membaca enam buah buku dan koran New York Times setiap harinya. Usia 12 tahun dia masuk universitas. Ketika usianya menginjak 15 tahun ia menjadi guru matematika di Michigan State University. Aaron Stem berhasil menjadikan Edith anak jenius karena terkait dengan kapasitas otak yang sangat tak berhingga. Namun khabar Edith selanjutnya juga tidak terdengar lagi ketika ia dewasa. Banyak kesuksesan yang diraih anak saat ia menjadi anak, tidak menjadi sesuatu yang bemakna dalam kehidupan anak ketika ia menjadi manusia dewasa.

Berbeda dengan banyak kasus legendaris orang-orang terkenal yang berhasil mengguncang dunia dengan penemuannya. Di saat mereka kecil mereka hanyalah anak-anak biasa yang terkadang juga dilabel sebagai murid yang dungu. Seperti halnya Einstein yang mengalami kesulitan belajar hingga kelas 3 SD. Dia dicap sebagai anak bebal yang suka melamun.

Selama berpuluh-puluh tahun orang begitu yakin bahwa keberhasilan anak di masa depan sangat ditentukan oleh faktor kognitif. Otak memang memiliki kemampuan luar biasa yang tiada berhingga. Oleh karena itu banyak orangtua dan para pendidik tergoda untuk melakukan "Early Childhood Training". Era pemberdayaan otak mencapai masa keemasannya. Setiap orangtua dan pendidik berlomba-lomba menjadikan anak-anak mereka menjadi anak-anak yang super (Superkid). Kurikulum pun dikemas dengan muatan 90 % bermuatan kognitif yang memfungsikan belahan otak kiri. Sementara fungsi belahan otak kanan hanya mendapat porsi 10% saja. Ketidak-seimbangan dalam memfungsikan ke dua belahan otak dalam proses pendidikan di sekolah sangat mencolok. Hal ini terjadi sekarang dimana-mana, di Indonesia.

"Early Ripe, Early Rot...!"

Gejala ketidak-patutan dalam mendidik ini mulai terlihat pada tahun 1990 di Amerika. Saat orangtua dan para profesional merasakan pentingnya pendidikan bagi anak-anak semenjak usia dini. Orangtua merasa apabila mereka tidak segera mengajarkan anak-anak mereka berhitung, membaca dan menulis sejak dini maka mereka akan kehilangan "peluang emas" bagi anak-anak mereka selanjutnya. Mereka memasukkan anak-anak mereka sesegera mungkin ke Taman Kanak-kanak (Pra Sekolah). Taman Kanak-kanak pun dengan senang hati menerima anak-anak yang masih berusia di bawah usia 4 tahun. Kepada anak-anak ini gurunya membelajarkan membaca dan berhitung secara formal sebagai pemula.

Terjadinya kemajuan radikal dalam pendidikan usia dini di Amerika sudah dirasakan saat Rusia meluncurkan Sputnik pada tahun 1957. Mulailah "Era Headstar" merancah dunia pendidikan. Para akademisi begitu optimis untuk membelajarkan wins dan matematika kepada anak sebanyak dan sebisa mereka (tiada berhingga). Sementara mereka tidak tahu banyak tentang anak, apa yang mereka butuhkan dan inginkan sebagai anak.

Puncak keoptimisan era Headstart diakhiri dengan pernyataan Jerome Bruner, seorang psikolog dari Harvard University yang menulis sebuah buku terkenal "The Process of Education" pada tahun 1990, la menyatakan bahwa kompetensi anak untuk belajar sangat tidak berhingga. Inilah buku suci pendidikan yang mereformasi kurikulum pendidikan di Amerika . "We begin with the hypothesis that any subject can be taught effectively in some intellectually honest way to any child at any stage of development". Inilah kalimat yang merupakan hipotesis Bruner yang disalah-artikan oleh banyak pendidik, yang akhirnya menjadi bencana! Pendidikan dilaksanakan dengan cara memaksa otak kiri anak sehingga membuat mereka cepat matang dan cepat busuk... early ripe, early rot!

Anak-anak menjadi tertekan. Mulai dari tingkat pra sekolah hingga usia SD. Di rumah para orangtua kemudian juga melakukan hal yang sama, yaitu mengajarkan sedini mungkin anak-anak mereka membaca ketika Glenn Doman menuliskan kiat-kiat praktis membelajarkan bayi membaca.

Bencana berikutnya datang saat Arnold Gesell memaparkan konsep "kesiapan-readiness" dalam ilmu psikologi perkembangan temuannya yang mendapat banyak decakan kagum. Ia berpendapat tentang "biological limitations on learning'. Untuk itu ia menekankan perlunya dilakukan intervensi dini dan rangsangan intelektual dini kepada anak agar mereka segera siap belajar apapun.

Tekanan yang bertubi-tubi dalam memperoleh kecakapan akademik di sekolah membuat anak-anak menjadi cepat mekar. Anak-anak menjadi "miniatur orang dewasa ". Lihatlah sekarang, anak-anak itu juga bertingkah polah sebagaimana layaknya orang dewasa. Mereka berpakaian seperti orang dewasa, berlaku pun juga seperti orang dewasa. Di sisi lain media pun merangsang anak untuk cepat mekar terkait dengan musik, buku, film, televisi, dan internet. Lihatlah maraknya program teve yang belum pantas ditonton anak anak yang ditayangkan di pagi atau pun sore hari. Media begitu merangsang keingin-tahuan anak tentang dunia seputar orang dewasa, sebagai seksual promosi yang menyesatkan. Pendek kata media telah memekarkan bahasa, berpikir dan perilaku anak tumbuh kembang secara cepat.

Tapi apakah kita tahu bagaimana tentang emosi dan perasaan anak? Apakah faktor emosi dan perasaan juga dapat digegas untuk dimekarkan seperti halnya kecerdasan? Perasaan dan emosi ternyata memiliki waktu dan ritmenya sendiri yang tidak dapat digegas atau dikarbit. Bisa saja anak terlihat berpenampilan sebagai layaknya orang dewasa, tetapi perasaan mereka tidak seperti orang dewasa. Anak-anak memang terlihat tumbuh cepat di berbagai hal tetapi tidak di semua hal. Tumbuh mekarnya emosi sangat berbeda dengan tumbuh mekarnya kecerdasan (intelektual) anak. Oleh karena perkembangan emosi lebih rumit dan sukar, terkait dengan berbagai keadaan, Cobalah perhatikan, khususnva saat perilaku anak menampilkan gaya "kedewasaan ", sementara perasaannya menangis berteriak sebagai "anak".

Seperti sebuah lagu popular yang pernah dinyanyikan suara emas seorang anak laki-laki "Heintje" di era tahun 70-an... I'm nobody's Child;

I'm nobody's child; I'm nobody's child;
I'm nobodys child; Just like a flower; I'm growing wild;
No mummy’s kisses and no daddy's smile;
Nobody's touched me; I'm nobody's child …

Dampak berikutnya terjadi ... ketika anak memasuki usia remaja. Akibat negatif lainnya dari anak-anak karbitan terlihat ketika ia memasuki usia remaja. Mereka tidak segan segan mempertontonkan berbagai macam perilaku yang tidak patut. Patricia O'Brien menamakannya sebagai "The Shrinking of Childhood"

“Lu belum tahu ya... bahwa gue telah melakukan segalanya", begitu pengakuan seorang remaja pria berusia 12 tahun kepada teman-temannya. "Gue tahu apa itu minuman keras, drug, dan seks " serunya bangga.

Berbagai kasus yang terjadi pada anak-anak karbitan memperlihatkan bagaimana pengaruh tekanan dini pada anak akan menyebabkan berbagai gangguan kepribadian dan emosi pada anak. Oleh karena ketika semua menjadi cepat mekar.... kebutuhan emosi dan sosial anak jadi tak dipedulikan! Sementara anak sendiri membutuhkan waktu untuk tumbuh, untuk belajar dan untuk berkembang, … sebuah proses dalam kehidupannya!

Saat ini terlihat kecenderungan keluarga muda lapisan menengah ke atas yang berkarier di luar rumah tidak memiliki waktu banyak dengan anak-anak mereka. Atau pun jika si ibu berkarier di dalam rumah, ia lebih mengandalkan tenaga "baby sitte" sebagai pengasuh anak-anaknva. Colette Dowling menamakan ibu-ibu muda kelompok ini sebagai "Cinderella Syndrom" yang senang window shopping, ikut arisan, ke salon memanjakan diri, atau menonton telenovela atau buku romantis. Sebagai bentuk ilusi menghindari kehidupan nyata yang mereka jalani.

Kelompok ini akan sangat bangga jika anak-anak mereka bersekolah di lembaga pendidikan yang mahal, ikut berbagai kegiatan kurikuler, ikut berbagai les, dan mengikuti berbagai arena, seperti lomba penyanyi cilik, lomba model ini dan itu. Para orangtua ini juga sangat bangga jika anak-anak mereka superior di segala bidang, bukan hanya di sekolah. Sementara orangtua yang sibuk juga mewakilkan diri mereka kepada baby-sitter terhadap pengasuhan dan pendidikan anak-anak mereka. Tidak jarang para baby-sitter ini mengikuti pendidikan parenting di Lembaga pendidikan eksekutif sebagai wakil dari orang tua.

Era SUPERKIDS

Kecenderungan orangtua menjadikan anaknya "be special" daripada "be average or normal" semakin marak terlihat. Orangtua sangat ingin anak-anak mereka menjadi "to excel, to be the best". Sebetulnya tidak ada yang salah. Namun ketika anak-anak mereka digegas untuk mulai mengikuti berbagai kepentingan orangtua untuk menyuruh anak mereka mengikuti beragam kegiatan, seperti kegiatan mental aritmatik, sempoa, renang, basket, balet, tari balet, piano, biola, melukis, dan banyak lagi lainnya... maka lahirlah anak-anak super---"SUPERKIDS" Cost merawat anak Superkids ini sangat mahal

Era Superkids berorientasi kepada "Competent Child". Orangtua saling berkompetisi dalam mendidik anak karena mereka percaya "earlier is better". Semakin dini dan cepat dalam menginvestasikan beragam pengetahuan ke dalam diri anak mereka, maka itu akan semakin baik. Neil Postman seorang sosiolog Amerika pada tahun 80-an meramalkan bahwa jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah... ketika anak anak itu menjadi dewasa, maka ia akan menjadi orang dewasa yang ke kanak-kanakan!

Berbagai Gaya Orang Tua

Kondisi ketidakpatutan dalam memperIakukan anak ini telah melahirkan berbagai gaya orangtua (Parenting Style) yang melakukan kesalahan "miseducatio" terhadap pengasuhan pendidikan anak-anaknya. Elkind (1989) mengelompokkan berbagai gaya orangtua dalam pengasuhan, antara lain:

Gourmet Parents --- (ORTU B0RJU)
Mereka adalah kelompok pasangan muda yang sukses. Memiliki rumah bagus, mobil mewah, liburan ke tempat-tempat yang eksotis di dunia, dengan gaya hidup kebarat baratan. Apabila menjadi orangtua maka mereka akan cenderung merawat anak-anaknya seperti halnya merawat karier dan harta mereka. Penuh dengan ambisi! Berbagai macam buku akan dibaca karena ingin tahu isu-isu mutakhir tentang cara mengasuh anak. Mereka sangat percaya bahwa tugas pengasuhan yang baik seperti halnya membangun karier, maka "Superkids" merupakan bukti dari kehebatan mereka sebagai orangtua.

Orangtua kelompok ini memakaikan anak-anaknva baju-baju mahal bermerek terkenal, memasukkannya ke dalam program-program eksklusif yang prestisius. Keluar masuk restoran mahal. Usia 3 tahun anak-anak mereka sudah diajak tamasya keliling dunia mendampingi orangtuanya. Jika suatu saat kita melihat sebuah sekolah yang halaman parkirnya dipenuhi oleh berbagai merek mobil terkenal, maka itulah sekolah banyak kelompok orangtua "gourme" atau kelompok borju menyekolahkan anak-anaknya.

College Degree Parents --- (ORTU INTELEK)
Kelompok ini merupakan bentuk lain dari keluarga intelek yang menengah ke atas. Mereka sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya. Sering melibatkan diri dalam barbagai kegiatan di sekolah anaknya. Misalnya membantu membuat majalah dinding, dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya. Mereka percaya pendidikan yang baik merupakan pondasi dari kesuksesan hidup. Terkadang mereka juga tergiur menjadikan anak-anak mereka "Superkids", apabila si anak memperlihatkan kemampuan akademik yang tinggi. Terkadang mereka juga memasukkan anak-anaknya ke sekolah mahal yang prestisius sebagai bukti bahwa mereka mampu dan percaya bahwa pendidikan yang baik tentu juga harus dibayar dengan pantas. Kelebihan kelompok ini adalah sangat peduli dan kritis terhadap kurikulum yang dilaksanakan di sekolah anak anaknya. Dan dalam banyak hal mereka banyak membantu dan peduli dengan kondisi sekolah.

Gold Medal Parents --- (ORTU SELEBRITIS)
Kelompok ini adalah kelompok orangtua yang menginginkan anak-anaknya menjadi kompetitor dalam berbagai gelanggang. Mereka sering mengikutkan anaknya ke berbagai kompctisi dan gelanggang. Ada gelanggang ilmu pengetahuan seperti Olimpiade matematika dan sains yang akhir-akhir ini lagi marak di Indonesia. Ada juga gelanggang seni seperti ikut menyanyi, kontes menari, terkadang kontes kecantikan. Berbagai cara akan mereka tempuh agar anak-anaknya dapat meraih kemenangan dan merijadi "seorang Bintang Sejati ". Sejak dini mereka persiapkan anak-anak mereka menjadi "Sang Juara", mulai dari juara renang, menyanyi dan melukis hingga None Abang Cilik kelika anak-anak mereka masih berusia TK.

Sebagai ilustrasi, dalam sebuah arena lomba ratu cilik di Padang puluhan anak-anak TK baik laki-laki maupun perempuan tengah menunggu di mulainya Lomba Pakaian Adat. Ruangan yang sesak, penuh asap rokok, dan acara yang molor menunggu datangnya tokoh anak dari Jakarta . Anak-anak mulai resah, berkeringat, mata memerah karena keringat melelehi mascara anak kecil mereka. Para orangtua masih bersemangat, membujuk anak-anaknya bersabar, mengharapkan acara segera di mulai dan anaknya akan keluar sebagai pemenang sementara pihak penyelenggara mengusir panas dengan berkipas kertas.

Banyak kasus yang mengenaskan menimpa diri anak akibat perilaku ambisi kelompok Gold Medal Parents ini. Sebagai contoh pada tahun 70-an seorang gadis kecil pesenam usia TK mengalami kelainan tulang akibat ambisi ayahnya yang guru olahraga. Atau kasus "bintang cilik" Yoan Tanamal yang mengalami tekanan hidup dari dunia glamour masa kanak-kanaknya, kemudian menjadikannya pengguna dan pengedar narkoba hingga menjadi penghuni penjara. Atau bintang cilik dunia Heintje yang setelah dewasa hanya menjadi pasien dokter jiwa. Gold Medal Parents menimbulkan banyak bencana pada anak-anak mereka!

Pada tanggal 29 Mei lalu kita saksikan di TV bagaimana bintang cilik "Joshua" yang bintangnya mulai meredup dan mengkhawatirkan orangtuanya. Orangtua Joshua berambisi untuk kembali menjadikan anaknya seorang bintang dengan kembali menggelar konser tunggal. Sebagian dari kita tentu masih ingat bagaimana lucu dan pintarnya. Joshua ketika berumur kurang 3 tahun. Dia muncul di TV sebagai anak ajaib karena dapat menghapal puluhan nama-nama kepala negara. kemudian di usia balitanya dia menjadi penyanyi cilik terkenal. Kita kagum bagaimana seorang bapak yang tamatan SMU dan bekerja di salon dapat membentuk dan menjadikan anaknya seorang "Superkid" -- seorang penyanyi sekaligus seorang bintang film....

Do-it Yourself Parents
Merupakan kelompok orangtua yang mengasuh anak-anaknya secara alami dan menyatu dengan semesta. Mereka sering menjadi pelayanan professional di bidang sosial dan kesehatan, sebagai pekerja sosial di sekolah, di tempat ibadah, di Posyandu dan di perpustakaan. Kelompok ini menyekolahkan anak-anaknya di sekolah negeri yang tidak begitu mahal dan sesuai dengan keuangan mereka. Walaupun begitu kelompok ini juga bemimpi untuk menjadikan anak-anaknya "Superkids" -- earlier is better". Dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka diajak mencintai lingkungannya. Mereka juga mengajarkan merawat dan memelihara hewan atau tumbuhan yang mereka sukai. Kelompok ini merupakan kelompok penyayang binatang, dan mencintai lingkungan hidup yang bersih.

Outward Bound Parents --- (ORTU PARANOID)
Untuk orangtua kelompok ini mereka memprioritaskan pendidikan yang dapat memberi kenyamanan dan keselamatan kepada anak-anaknya. Tujuan mereka sederhana, agar anak-anak dapat bertahan di dunia yang penuh dengan permusuhan. Dunia di luar keluarga mereka dianggap penuh dengan marabahaya. Jika mereka menyekolahkan anak-anaknya maka mereka lebih memilih sekolah yang nyaman dan tidak melewati tempat tempat tawuran yang berbahaya. Seperti halnya Do It Yourself Parents, kelompok ini secara tak disengaja juga terkadang terpengaruh dan menerima konsep "Superkids" Mereka mengharapkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang hebat agar dapat melindungi diri mereka dari berbagai macam marabahaya. Terkadang mereka melatih kecakapan melindungi diri dari bahaya, seperti memasukkan anak-anaknya "Karate, Yudo, Pencak Silat" sejak dini. Ketidak-patutan pemikiran kelompok ini dalam mendidik anak-anaknya adalah bahwa mereka terlalu berlebihan melihat marabahaya di luar rumah tangga mereka, mudah panik dan ketakutan melihat situasi yang selalu mereka pikir akan membawa dampak buruk kepada anak. Akibatnya anak-anak mereka menjadi "steril" dengan lingkungannya.

Prodigy Parents --(ORTU INSTANT)
Merupakan kelompok orangtua yang sukses dalam karier namun tidak memiliki pendidikan yang cukup. Mereka cukup berada, narnun tidak berpendidikan yang baik. Mereka memandang kesuksesan mereka di dunia bisnis merupakan bakat semata. Oleh karena itu mereka juga memandang sekolah dengan sebelah mata, hanya sebagai kekuatan yang akan menumpulkan kemampuan anak-anaknya.

Tidak kalah mengejutkannya, mereka juga memandang anak-anaknya akan hebat dan sukses seperti mereka tanpa memikirkan pendidikan seperti apa yang cocok diberikan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu mereka sangat mudah terpengaruh kiat-kiat atau cara unik dalam mendidik anak tanpa bersekolah. Buku-buku instant dalam mendidik anak sangat mereka sukai. Misalnya buku tentang "Kiat-Kiat Mengajarkan Bayi Membaca" karangan Glenn Doman , atau "Kiat-Kiat Mengajarkan Bayi Matematika" karangan Siegfried, "Berikan Anakmu pemikiran Cemerlang" karangan Therese Engelmann, dan "Kiat-Kiat Mengajarkan Anak Dapat Membaca Dalam Waktu 9 Hari" karangan Sidney Ledson .

Encounter Group Parents --- (ORTU NGERUMPI)
Merupakan kelompok orangtua yang memiliki dan menyenangi pergaulan. Mereka terkadang cukup berpendidikan, namun tidak cukup berada atau terkadang tidak memiliki pekerjaan tetap (luntang-lantung). Terkadang mereka juga merupakan kelompok orangtua yang kurang bahagia dalam perkawinannya. Mereka menyukai dan sangat mementingkan nilai-nilai relationship dalam membina hubungan dengan orang lain. Sebagai akibatnya kelompok ini sering melakukan ketidak-patutan dalam mendidik anak-anak dengan berbagai perilaku "gang ngrumpi" yang terkadang mengabaikan anak. Kelompok ini banyak membuang-buang waktu dalam kelompoknya sehingga mengabaikan fungsi mereka sebagai orangtua. Atau pun jika mereka memiliki aktivitas di kelompokya lebih berorientasi kepada kepentingan kelompok mereka. Kelompok ini sangat mudah terpengaruh dan latah untuk memilihkan pendidikan bagi anak-anaknya. Menjadikan anak-anak mereka sebagai "Superkids" juga sangat diharapkan. Namun banyak dari anak anak mereka biasanya kurang menampilkan minat dan prestasi yang diharapkan.

Milk and Cookies Parents ---(ORTU IDEAL)
Kelompok ini merupakan kelompok orangtua yang memiliki masa kanak-kanak yang bahagia, yang memiliki kehidupan masa kecil yang sehat dan manis. Mereka cenderung menjadi orangtua yang hangat dan menyayangi anak-anaknya dengan tulus. Mereka juga sangat peduli dan mengiringi tumbuh kembang anak-anak mereka dengan penuh dukungan.

Kelompok ini tidak berpeluang menjadi orangtua yang melakukan "miseducation" dalam merawat dan mengasuh anak-anaknva. Mereka memberikan lingkungan yang nyaman kepada anak-anaknya dengan penuh perhatian, dan tumpahan cinta kasih yang tulus sebagai orang tua.

Mereka memenuhi rumah tangga mereka dengan buku-buku, lukisan dan musik yang disukai oleh anak-anaknya. Mereka berdiskusi di ruang makan, bersahabat dan menciptakan lingkungan yang menstimulasi anak-anak mereka untuk tumbuh mekar segala potensi dirinya. Anak-anak mereka pun meninggalkan masa kanak-kanak dengan penuh kenangan indah yang menyenangkan. Kehangatan hidup berkeluarga menumbuhkan kekuatan rasa yang sehat pada anak untuk percaya diri dan antusias dalam kehidupan belajar. Kelompok ini merupakan kelompok orangtua yang menjalankan tugasnya dengan patut kepada anak-anak mereka. Mereka begitu yakin bahwa anak membutuhkan suatu proses dan waktu untuk dapat menemukan sendiri keistimewaan yang dimilikinya.

Dengan kata lain mereka percaya bahwa anak sendirilah yang akan menemukan sendiri kekuatan didirinya. Bagi mereka setiap anak adalah benar-benar seorang anak yang hebat dengan kekuatan potensi yang juga berbeda dan unik!

“Kamu harus tahu bahwa tiada satu pun yang lebih tinggi, atau lebih kuat, atau lebih baik, atau pun lebih berharga dalam kehidupan nanti daripada kenangan indah terutama kenangan manis di masa kanak-kanak. Kamu mendengar banyak hal tentang pendidikan, namun beberapa hal yang indah, kenangan berharga yang tersimpan sejak kecil adalah mungkin itu pendidikan yang terbaik. Apabila seseorang menyimpan banyak kenangan indah di masa kecilnya, maka kelak seluruh kehidupannya akan terselamatkan. Bahkan apabila hanya ada satu saja kenangan indah yang tersimpan dalam hati kita, maka itulah kenangan yang akan memberikan satu hari untuk keselamatan kita"
(destoyevsky' s brothers karamoz)

Perspektif Sekolah Yang Mengkarbit Anak

Kecenderungan sekolah untuk melakukan pengkarbitan kepada anak didiknya juga terlihat jelas. Hal ini terjadi ketika sekolah berorientasi kepada produk daripada proses pembelajaran. Sekolah terlihat sebagai sebuah "Industri" dengan tawaran-tawaran menarik yang mengabaikan kebutuhan anak. Ada program akselerasi, ada program kelas unggulan. Pekerjaan rumah yang menumpuk. Tugas-tugas dalam bentuk hanya lembaran kerja. Kemudian guru-guru yang sibuk sebagai "operator kurikulum" dan tidak punya waktu mempersiapkan materi ajar karena rangkap tugas sebagai administrator sekolah. Sebagai guru kelas yang mengawasi dan mengajar terkadang lebih dari 40 anak, guru hanya dapat menjadi "pengabar isi buku pelajaran" ketimbang menjalankan fungsi edukatif dalam menfasilitasi pembelajaran. Di saat-saat tertentu sekolah akan menggunakan "mesin-mesin dalam menskor" capaian prestasi yang diperoleh anak setelah diberikan ujian berupa potongan-potongan mata pelajaran.

Anak didik menjadi dimiskinkan dalam menjalani pendidikan di sekolah. Pikiran mereka diforsir untuk menghapalkan atau melakukan tugas-tugas yang tidak mereka butuhkan sebagai anak. Manfaat apa yang mereka peroleh jika guru menyita anak membuat bagan organisasi sebuah birokrasi? Manfaat apa yang dirasakan anak jika mereka diminta membuat PR yang menuliskan susunan kabinet yang ada di pemerintahan? Manfaat apa yang dimiliki anak jika ia disuruh menghapal kalimat-kalimat yang ada di dalam buku pelajaran? Tumpulnya rasa dalam mencerna apa yang dipikirkan oleh otak dengan apa yang direfleksikan dalam sanubari dan perilaku-perilaku keseharian mereka sebagai anak menjadi semakin senjang. Anak-anak tahu banyak tentang pengetahuan yang dilatihkan melalui berbagai mata pelajaran yang ada dalam kurikulum persekolahan, namun mereka bingung mengimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Sepanjang hari mereka bersekolah di sekolah untuk sekolah… dengan tugas-tugas dan PR yang menumpuk.... Namun sekolah tidak mengerti bahwa anak sebenarnya butuh bersekolah untuk menyongsong kehidupannya! Lihatlah, mereka semua belajar dengan cara yang sama. Membangun 90 % kognitif dengan 10 % afektif.

Paulo Freire mengatakan bahwa sekolah telah melakukan "pedagogy of the oppressed" terhadap anak-anak didiknya. Dimana guru mengajar, anak diajar, guru mengerti semuanya dan anak tidak tahu apa-apa, guru berpikir dan anak dipikirkan, guru berbicara dan anak mendengarkan, guru mendisiplin dan anak didisiplin, guru memilih dan mendesakkan pilihannya dan anak hanya mengikuti, guru bertindak dan anak hanya membayangkan bertindak lewat cerita guru, guru memilih isi program dan anak menjalaninya begitu saja, guru adalah subjek dan anak adalah objek dari proses pembelajaran (Freire, 1993). Model pembelajaran banking system ini dikritik habis-habisan sebagai masalah kemanusiaan terbesar. Belum lagi persaingan antar sekolah dan persaingan ranking wilayah....

Mengkompetensi Anak --- merupakan " KETIDAKPATUTAN PENDIDIKAN ?"

Anak adalah anugrah Tuhan... sebagai hadiah kepada semesta alam, tetapi citra anak dibentuk oleh sentuhan tangan-tangan manusia dewasa yang bertanggung-jawab. "(Nature versus Nurture) bagaimana?" Karenanya ada dua pengertian kompetensi. Kompetensi yang datang dari kebutuhan di luar diri anak (direkayasa oleh orang dewasa) atau kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dari dalam diri anak sendiri. Sebagai contoh adalah konsep kompetensi yang dikemukakan oleh John Watson (psikolog) pada tahun 1920 yang mengatakan bahwa bayi dapat ditempa menjadi apapun sesuai kehendak kita sebagai komponen sentral dari konsep kompetensi. Jika bayi-bayi mampu jadi pembelajar, maka mereka juga dapat dibentuk melalui pembelajaran dini.

Kata-kata Watson yang sangat terkenal adalah sebagai berikut : "Give me a dozen healthy infants, well formed and my own special world to bring them up in, and I'll guarantee you to take any one at random and train him to become any type of specialist I might select -- doctor, lawyer, artist, merchant chief and yes, even beggar and thief regardless of his talents, penchants, tendencies, vocations, and race of his ancestors "

Pemikiran Watson membuat banyak orang tua melahirkan "intervensi dini" setelah mereka melakukan serangkaian tes Inteligensi kepada anak-anaknya. Ada sebuah kasus kontroversi yang terjadi di Institut New Jersey pada tahun 1979. Dimana guru-guru melakukan serangkaian program tes untuk mengukur "Kecakapan Dasar Minimum (Minimum Basic Skil)" dalam mata pelajaran membaca dan matematika. Hasil dari pelaksanaan program ini dilaporkan kolumnis pendidikan Fred Hechinger kepada New York Times sebagai berikut : "The improvement in those areas were not the result of any magic program or any singular teaching strategy, they were... simply proof that accountability is crucial and that, in the past five years, it has paid off in New Jersey"

Juga belajar dari biografi tiga orang tokoh legendaris dunia seperti Eleanor Roosevelt, Albert Einstein dan Thomas Edison, yang diilustrasikan sebagai anak-anak yang bodoh dan mengalami keterlambatan dalam akademik ketika mereka bersekolah di SD kelas rendah, semestinya kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan dini sangat berbahaya jika dibuatkan kompetensi-kompetensi perolehan pengetahuan hanya secara kognitif.

Oleh karena hingga hari ini sekolah belum mampu menjawab dan dapat menampilkan kompetensi emosi sosial anak dalam proses pembelajaran. Pendidikan anak seutuhnya yang terkait dengan berbagai aspek seperti emosi, sosial, kognitif, fisik dan moral belum dapat dikemas dalam pembelajaran di sekolah secara terintegrasi. Sementara pendidikan sejati adalah pendidikan yang mampu melibatkan berbagai aspek yang dimiliki anak sebagai kompetensi yang beragam dan unik untuk dibelajarkan. Bukan anak dibelajarkan untuk di tes dan di skor saja! Pendidikan sejati bukanlah paket-paket atau kemasan pembelajaran yang berkeping-keping, tetapi bagaimana secara spontan anak dapat terus menerus merawat minat dan keingin-tahuan untuk belajar. Anak mengenali tumbuh kembang yang terjadi secara berkelangsungan dalam kehidupannya. Perilaku keingin-tahuan - "curiosit" inilah yang banyak tercabut dalam sistem persekolahan kita. Akademik Bukanlah Keutuhan Dari Sebuah Pendidikan! "Empty Sacks will never stand upright" --- George Eliot

Pendidikan anak seutuhnya tentu saja bukan hanya mengasah kognitif melalui kecakapan akademik semata! Sebuah pendidikan yang utuh akan membangun secara bersamaan, pikiran, hati, fisik, dan jiwa yang dimiliki anak didiknya. Membelajarkan secara serempak pikiran, hati. dan fisik anak akan menumbuhkan semangat belajar sepanjang hidup mereka. Di sinilah dibutuhkannya peranan guru sebagai pendidik akademik dan pendidik sanubari "karakter". Dimana mereka mendidik anak menjadi "good and smart", terang hati dan pikiran

Sebuah pendidikan yang baik akan melahirkan "how learn to learn" pada anak didik mereka. Guru-guru yang bersemangat memberi keyakinan kepada anak didiknya bahwa mereka akan memperoleh kecakapan berpikir tinggi, dengan berpikir kritis, dan cakap memecahkan masalah hidup yang mereka hadapi sebagai bagian dari proses mental. Pengetahuan yang terbina dengan baik yang melibatkan aspek kognitif dan emosi, akan melahirkan berbagai kreativitas.

Leonardo da Vinci seorang pelukis besar telah menghabiskan waktunya berjam-jam untuk belajar anatomi tubuh manusia. Thomas Edison mengatakan bahwa "Genius is 1 percent inspiration and 99 percent perspiration ". Semangat belajar "encourag" tidak dapat muncul tiba-tiba di diri anak. Perlu proses yang melibatkan hati, kesukaan dan kecintaan belajar. Sementara di sekolah banyak anak patah hati karena gurunya yang tidak mencintai mereka sebagai anak.

Selanjutnya misi sekolah lainnya yang paling fundamental adalah mengalirkan "moral literacy" melalui pendidikan karakter. Kita harus ingat bahwa kecerdasan saja tidak cukup. Kecerdasan plus karakter inilah tujuan sejati sebuah pendidikan (Martin Luther King, Jr ). lnilah keharmonisan dari pendidikan, bagaimana menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan, antara kecerdasan hati dan pikiran, antara pengetahuan yang berguna dengan perbuatan yang baik....

Penutup

Mengembalikan pendidikan pada hakikatnya untuk menjadikan manusia yang terang hati dan terang pikiran "good and smart" merupakan tugas kita bersama. Melakukan reformasi dalam pendidikan merupakan kerja keras yang mesti dilakukan secara serempak, antara sekolah dan masyarakat, khususnya antara guru dan orangtua. Pendidikan yang ada sekarang ini banyak yang tidak berorientasi kepada kebutuhan anak sehingga tidak dapat memekarkan segala potensi yang dimiliki anak. Atau pun jika ada yang terjadi adalah ketidak-seimbangan yang cenderung memekarkan aspek kognitif dan mengabaikan faktor emosi.

Begitu juga orangtua. Mereka berkecenderungan melakukan training dini kepada anak. Mereka ingin anak-anak mereka menjadi "SUPERKID". Inilah fenomena yang sedang trend akhir-akhir ini. Inilah juga awal dari lahirnya era anak-anak karbitan! Lihatlah nanti ketika anak-anak karbitan itu menjadi dewasa, maka mereka akan menjadi orang dewasa yang ke kanak-kanakan.


Televisi Bikin Judes anak-anak

Menonton acara bermuatan pendidikan seperti Sesame Street 1-3 jam seminggu, efeknya terbukti positif bagi kecerdasan anak. Namun, menonton acara hiburan dan film kartun lebih lama, nilai akademik anak rendah. Perilaku judes pun menambah panjang daftar efek negatif TV setelah kegemukan, agresivitas, dan inatensi.

"Kenapa ya anak-anak sekarang kok judes-judes, kalau diajak bicara lebih galak daripada kita orangtuanya? Padahal, kita tidak pernah mengajarkan begitu," tanya seorang ibu kepada temannya. Teman itu menimpali, "Oh, memang lain dibanding zaman kita kecil dulu. Boro-boro galak, ngomong pun sama orangtua mesti sopan dan halus. Mana berani kita membantah?"

Zaman memang telah berubah, yang berani sama orangtua bukan hanya anak si A atau si B, tetapi sudah menjadi fenomena umum. Begitu juga gaya bicara anak yang semakin ceplas ceplos, terkesan judes, suka membentak, dan seolah tanpa sopan santun.

Banyak orangtua menuding TV sebagai sumber perubahan tersebut. Lebih-lebih acara bermutu yang pas buat pendidikan dan hiburan anak kelewat sulit ditemukan di TV, meski jumlah saluran semakin banyak.

Program Pendidikan

" Kita memang tidak bisa gegabah menggeneralisasi bahwa TV itu buruk bagi kepentingan tumbuh kembang anak. Tak lain karena begitu banyak saluran televisi dan sedemikian rupa ragam bentuk dan isi acara yang dapat dipilih.
Jika kedua ibu di atas dapat mengatur anak hanya menonton acara TV yang bermutu, mungkin mereka tak akan menghadapi problem berkaitan dengan perilaku negatif anak.
Sebuah penelitian di Texas, Amerika Serikat, yang dilakukan selama lebih dari tiga tahun terhadap 200 anak usia 2-7 tahun menunjukkan hasil yang memberi nuansa optimistis. Anak-anak yang berasal dari keluarga kelas sosial ekonomi bawah dan menengah itu secara periodik mendapatkan tes membaca, matematika, perbendaharaan kata, dan kesiapan bersekolah.

Anak-anak yang menghabiskan waktu beberapa jam saja setiap seminggunya untuk menonton program pendidikan seperti Sesame Street, Mister Rogers' Neighborhood, Reading Rainbow, Captain Kangaroo dan Mr. Wizard's World ternyata memperoleh nilai akademik lebih baik tiga tahun kemudian, dibandingkan anak-anak yang tidak menonton program pendidikan itu.
Riset tersebut juga menemukan, anak-anak yang banyak menonton program hiburan dan film-film kartun terbukti memperoleh nilai akademik lebih rendah, dibanding anak-anak yang sedikit saja menghabiskan waktunya untuk menonton program yang sama.

Kalau diperhatikan alokasi waktunya, anak-anak memang menghabiskan waktu lebih sedikit untuk menonton program pendidikan. Rata-rata anak-anak tersebut menonton 1-3 jam program pendidikan setiap minggunya, jika dibandingkan rata-rata 10 hingga 16 jam anak-anak menonton program hiburan, dan 5 sampai 8 jam menonton film kartun.
Karena itu, peneliti tidak dapat memastikan apakah seandainya anak-anak itu menonton program pendidikan lebih lama juga akan menimbulkan efek negatif, dengan lebih banyak waktu terbuang untuk duduk di depan TV.
Hasil positif juga dipaparkan dari riset tersebut, berkaitan dengan tingkat usia anak. Pada anak-anak yang lebih kecil, usia 2-3 tahun, efek program pendidikan itu jauh lebih kuat.
"Program pendidikan yang bagus memberikan keuntungan jangka panjang pada semua usia, tetapi khususnya pada anak-anak yang belum mendapat pendidikan di sekolah, kebiasaan menonton yang baik itu dibentuk sejak usia dini," ungkap Aletha C. Houston, Ph.D, dari Universitas Texas di Austin, yang memimpin riset.

Pelajaran Judes

" Di samping memberikan efek berupa nilai akademik yang buruk, ternyata televisi juga menyuburkan perilaku negatif lain pada anak-anak, yaitu suka membentak alias judes.
Menurut Journal of the American Medical Association belum lama ini, anak-anak usia empat tahun yang menerima dukungan emosional dan rangsangan kognitif dari orangtuanya tidak menunjukkan gejala berperilaku judes. Sebaliknya, anak-anak usia sama yang lebih banyak "didukung dan dirangsang" oleh televisi terbukti lebih judes.

Apa yang perlu dikhawatirkan dari perilaku judes itu, sehingga para peneliti sampai menaruh perhatian sedemikian rupa?
Ternyata mereka memprediksi dampak buruknya bagi anak di masa depan, antara lain meningkatnya agresivitas, rendahnya kemampuan bergaul dan berempati, dan rendahnya kemampuan kognitif.


Dengan demikian, perilaku judes ini menambah daftar efek negatif televisi terhadap anak-anak, antara lain: kegemukan, gangguan pemusatan perhatian (inatensi), dan agresivitas.
Para peneliti menyarankan supaya orangtua lebih banyak memberikan dukungan emosional dan rangsangan kognitif bagi anak, menggantikan jam-jam mereka menonton TV. Ini berarti membatasi anak menonton televisi sangat disarankan. Pilih hanya yang betul-betul baik bagi pendidikan anak. (Senior)


Berikan komentar Anda tentang Artikel di atas, dengan cara mengklik comment. Kirim komentar Anda.
Orang Orang Yang Mendukungku

1. IBU (dalam gambar yang paling tua)
Ibuku bernama Tumoing Br. Manurung. Dilahirkan di Sionggang, Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir (Waktu itu masih Tapanuli Utara) pada tahun 1930. Tanggalnya tidak tahu pasti, karena waktu itu tanggal lahir tidak terlalu diperhatikan. Disamping itu memang belum semua orang menguasai baca tulis. Ibuku yang kupanggil inong sangat mendukungku mulai dari kecil hingga sekarang. Beliau sangat memperhatikanku dalam keseharianku baik di sekolah dulu maupun di rumah. Hingga saat ini ibuku masih suka memberi masukan dan nasehat dalam hidupu, walau kuakui akhir-akhir ini ibuku mulai sensitif. Mungkin begitu kalau sudah semakin tua. Akan tetapi kelemahan ibuku adalah kurang tegas dalam membuat aturan atau larangan. Mungkin hampir sebagian besar ibu begitu.

2. Ayah
Ayahku bernama Adonia Sinaga, lahir di Sosor Pea Sipangan Bolon, hanya memiliki pendidikan sampai kelas 3 Sekolah Rakyat. Namun beliau sangat concern dengan pendidikan. Buktinya, walau hidup kami sangat sederhana ayah sangat menginginkan anaknya bersekolah. Kalau bisa setinggi-tingginya. Akan tetapi abang saya yang paling besar memilih untuk tidak kuliah setelah tamat dari STM Negeri 3 Medan. Demikian juga kakak saya nomor dua, memilih tidak kuliah setelah tamat dari SMEA Negeri Pematang Siantar. Mereka beranggapan bahwa Orangtuaku tidak akan sanggup menguliahkan mereka. Namun aku berbeda dengan kedua kakaku, aku memilih untuk kuliah dan mengatakannya kepada kedua orang tuaku "harus" kuliah. Ini disebabkan keinginanku yang tinggi untuk memiliki pengetahuan yang lebih. Jadilah aku kuliah di IKIP Negeri Medan, walau orang tuaku sedikit keberatan. Namun yang paling kubanggakan, orang tuaku waktu itu memberangkatkan aku dengan DOA. Dalam sejarah hidupku, baru sekali itu aku menyaksikan Ayahku menangis. Ya itu waktu memberangkatkanku. Namun ayahku tidak sempat menikmati hasil kerjaku, pada tanggal 14 September 1994 beliau berpulang kepada Pencipta-nya.

3. Abang dan Kakak
Abangku bernama Marudut Sinaga, memang telah pergi merantau ke Palembang sejak tanggal 14 September 1980 yang lalu. Namun komunikasi tetap terjalin, waktu itu melalui surat yang kadang-kadang 2 (dua) minggu baru sampai. Ketika aku mulai kuliah bulan Agustus 1986, Abangku masih mengirimkan pakaian dan sepatu dari Bangka (waktu itu abangku sempat merantau ke Pangkal Pinang). Di samping itu, pernah juga sekali mengirimkan uang sebesar Rp 125.000. (Waktu itu sudah cukup belanja dua bulan). Dalam Gambar tampak Abang (dari kiri no. 2) di sebelahku. Disampingnya adalah kakak iparku, dan si kecil adalah anaknya yang no. 2. Lauren namanya.
Sedangkan kakakku yang bernama Naida Sinaga yang kini tinggal di Medan, juga sangat berperan untuk mendukungku. Tidak jarang kakakku memberikan belanja kepadaku terutama ketika kakaku honor di kantor BPS jalan Asrama Medan. Bahkan sampai kakakku diberhentikan, kami masih sama-sama berjuang untuk menggeluti hidup, termasuk memperjuangkan sekolah adek-adek ku Rosta Diana Sinaga dan Adek-adek sebanyak 6 orang dari Bapa Uda (Adeknya Bapak). Kebetulan Bapa Uda dan Inangudaku cepat meninggalnya.
Kakakku tidak pantang menyerah hingga mengerjakan hal-hal yang berat mulai memelihara ayam, bebek, menanam kangkung, membersihkan ampas padi untuk mencari beras. Uhh.. benar benar berat waktu itu.
Abangku telah menikah dengan Anne Lidya dan telah memiliki 4 orang anak. Mereka tinggal di Palembang, 8 ilir. Sedangkan kakakku menikah dengan Robin Simanjuntak, tetapi sampai sekarang belum memiliki keturunan. Semoga Tuhan mendengar doa kami semua, kiranya diberikan keturunan.

3. Adek
Adekku bernama Rosta Diana Sinaga. Adekku yang satu ini juga turut mendukung agar aku bisa menyelesaikan pendidikanku. Waktu itu, sempat 1 tahun menganggur setelah tamat SMA dan selalu bekerja keras di ladang dan di Sawah. Namun syukurlah adekku juga diterima di pada Fakultas MIPA jurusan Farmasi, dan kini telah menjadi apoteker pada salah satu apotik di Medan. Adekku yang satu ini telah menikah dengan paribannya Erwin Sidabalok dan telah memiliki 3 orang anak, satu putra dan dua putri. Dalam gambar mulai dari kiri: Kakakku, aku, istriku dan adekku.

4. Istri tercinta
Istriku bernama Sri Dewi Rita Tampubolon, A.MAk. Alumni dari salah satu Akademi Analis di Medan. Sekarang bekerja di R.S.U Dr. F. L. Tobing Sibolga. Istriku juga sangat mendukungku dalam setiap pekerjaanku. Dia tidak banyak tuntutan dan tidak neko-neko. Akan tetapi seperti kata orang tua, Tampubolon itu ada "loi"nya, sehingga kalau sempat kumat dunia terasa sepi. Tanpa suara tanpa kata-kata. Tapi istriku memang tidak banyak maunya dan tdk suka ngatain orang. Istriku juga gak pernah bilang orang lain jelek, semuanya cantik-cantik. Dalam keseharian, aku pulang ke rumah selalu malam. Berangkat kerja setiap jam 07.00 dan pulang rata-rata pukul 07.15 s.d. 8.00.

5. Anakku
Setiap aku melihat anakku, rasanya segar walau seharian telah lelah bekerja. Apalagi anakku orangnya centil dan periang. Namanya Sonia Ayu Putri Sinaga. Katanya ingin jadi Dokter. Setiap Mamanya nawarin jadi Guru, dia bilang gak enak. Katanya jadi dokter enak, bisa nyuntik orang. Dengan melihat anakku aku rasanya selalu semangat untuk bekerja.
Mudah-mudahan Tuhan kasi umur yang panjang bagi kami semua, sehingga kelak bisa saling melihat dan saling menyenangkan.

Gambar Istri dan anakku tercinta ketika jalan-jalan di Pantai Kalangan.

6. Teman-teman
Dalam setiap perjuangan, tentu banyak orang yang terlibat. Teman-teman termasuk orang yang mendukungku dalam mencapai cita-cita. Teman-teman mulai dari SD dulu, SMP, SMEA dan waktu kuliah, hingga teman-teman sejawat (guru) dan teman-teman di organisasi. Tapi ada kelemahanku, aku tidak terbiasa duduk-duduk buang waktu di kedai. Jadi nyaris tidak punya teman-teman peminum tuak, kamput dan pemain catur.

Sign by Danasoft - Myspace Layouts and Signs